“Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Begitulah bunyi alinea ketiga Sumpah Pemuda yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928. Sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia mempunyai peranan penting di tengah keberagaman budaya, ras, suku, dan bahasa daerah. Namun, perubahan globalisasi membawa tantangan baru dalam penggunaan bahasa Indonesia, khususnya di kalangan Generasi Z.
Apa itu Generasi Z? Generasi Z atau Gen-Z adalah mereka yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 dan tumbuh dengan teknologi, internet, serta media sosial. Ciri khas generasi ini ialah menyukai hal yang simpel, realistis, dan melek teknologi. Selain itu, mereka cenderung menggunakan bahasa gaul dan nonformal dalam kesehariannya, hanya sebagian yang paham akan bahasa Indonesia yang baku. Hal ini dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia dan tidak sesuai dengan standar bahasa yang ada.
Di era yang serba digital ini, penggunaan bahasa akan terus berubah seiring berkembangnya teknologi dan zaman. Hal ini memicu tumbuhnya bahasa slang dan kecenderungan penggunaannya yang santai dan tidak baku. Banyaknya perkembangan bahasa juga menjadi salah satu faktor penggunaan gaya bahasa di berbagai generasi yang berbeda. Sering kali ditemukan bahasa Indonesia yang dipadukan dengan bahasa gaul. Tidak hanya itu, pada saat mengikuti acara formal, kebanyakan dari para remaja masih menggunakan pencampuran bahasa gaul yang di mana kegiatan tersebut seharusnya menggunakan bahasa baku dalam berkomunikasi.
Penggunaan bahasa gaul yang terus menerus akan menyebabkan banyak hal, seperti hilangnya standar dan pedoman untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar karena masyarakat Indonesia tidak lagi menggunakannya untuk berkomunikasi dengan baik. Orang Indonesia tidak lagi menggunakannya untuk berkomunikasi dengan baik. Orang Indonesia tidak lagi menggunakan ejaan yang disempurnakan (EYD). Ada juga rasa enggan untuk menggunakan bahasa baku setiap hari.
Meskipun begitu, bahasa Indonesia tetap digunakan saat menulis karya sastra seperti novel, cerpen, dan puisi. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga digunakan saat melakukan kegiatan resmi seperti surat menyurat dan tulisan akademik.
Apa solusinya? Untuk mengatasi agar generasi Z tetap melestarikan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan cara menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, penyadaran ini dapat dilakukan oleh orang tua pada saat di rumah, dan pendidik saat di sekolah.
(Nirwana, 2024)
Referensi:
Siregar, H., Tampubolon, Q. A., Ribreka, D., Pratama, O. J., & Tansliova, L. (2024). Pengaruh bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia di kalangan Gen Z. Bersatu: Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika, 2(3), 40-53.
Sherlynda, H., Kholifah, N., Tazkiyah, R. R. A., Ana, S. F. A. F., Tertia, S. R., & Nurhayati, E. (2023). Eksistensi penggunaan bahasa Indonesia di kalangan Gen Z di Kota Surabaya. Jurnal Multidisiplin West Science, 2(11), 943-961.
Kompasiana. Sudut Pandang Generasi Z terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia. https://www.kompasiana.com/yohanes25651/6410742a3555e47c25137ee7/sudut-pandang-generasi-z-terhadap-penggunaan-bahasa-indonesia